"Kasih Karunia Bagi Hati yang Merendah"~Sikap Hati

Terkadang kita sering merasa bahwa yang kita lakukan sudah benar...kita cenderung merasa bahwa diri kita sudah baik dan benar...Makanya tidak jarang banyak orang yang kalau di tegur langsung tersinggung atau bahkan marah.

Kali ini aku diingatkan Firman Tuhan tentang sikap hati yang berkenan di hadapan-Nya.
dan kemudian aku belajar untuk selalu berkata :

"Aku bukan orang yang hidupnya benar tapi aku adalah orang berdosa yang butuh belas kasih karunia Tuhan.Maka dari itu aku harus selalu rendah hati dan mau ditegur untuk pribadiku boleh bertumbuh dan menjadi lebih baik setiap harinya".


 yah...di hadapan Tuhan, tidak ada seorang pun yang benar karena semua kita adalah orang berdosa yang membutuhkan kasih karunia-Nya.

Firman Tuhan berkata:

“Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.”
(Roma 3:10)

Tuhan Yesus juga pernah berkata:

“Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa, supaya mereka bertobat.”
(Lukas 5:32)

Yesus tidak sedang mengatakan bahwa ada orang yang benar lalu Dia tidak memanggil mereka. Kita semua sama-sama berdosa. Yang sering menjadi penghalang adalah ketika kita selalu merasa diri kita sudah benar. Saat hati kita merasa sudah cukup baik, kita bisa tanpa sadar menutup telinga terhadap suara Tuhan, dan menolak sentuhan kasih karunia-Nya.

Tetapi kasih karunia itu justru datang bagi kita yang mau mengakui bahwa kita lemah, berdosa, dan tidak layak di hadapan-Nya. Saat kita datang dengan hati yang hancur, Tuhan dengan lembut mengampuni, memeluk, dan memulihkan kita.

“Tetapi kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepada kita lebih besar lagi. Karena itu Kitab Suci berkata: Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
(Yakobus 4:6)

Kita dibenarkan bukan karena usaha kita, tapi karena iman kita kepada Yesus Kristus. Semua hanya karena anugerah.

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.”
(Efesus 2:8)


Mari kita belajar bersama untuk...

  1. Tidak merasa diri paling benar. Hanya Yesus yang benar ketika hidup di dunia.

  2. Merendahkan hati di hadapan Tuhan. Mengakui bahwa tanpa Dia kita tidak mampu.

  3. Membuka hati menerima Firman-Nya. Membiarkan Tuhan membentuk dan mengubahkan kita setiap hari.

  4. Tidak menghakimi orang lain. Fokus pada pertumbuhan hati kita sendiri di hadapan Tuhan.


Jika sampai hari ini kita belum sungguh-sungguh tersentuh oleh Firman, belum benar-benar percaya atau mengenal Tuhan Yesus secara pribadi, mungkin kita bisa bertanya di dalam hati:
"Apakah selama ini aku merasa diriku sudah benar?"

Mari kita datang bersama-sama kepada Tuhan dengan hati yang rendah. Biarlah Dia yang membersihkan hati kita, mengangkat kita dengan kasih karunia-Nya, dan menuntun kita semakin mengenal Dia.

“Hati yang patah dan remuk tidak akan Kautolak, ya Allah.”
(Mazmur 51:19)


Ditulis penuh kasih 

Febrian Soulnotes

God bless!

Comments

Popular posts from this blog

Sembuh Dulu, Baru Mampu Mengasihi: Perjalanan Berdamai dengan Luka untuk Membangun Kasih Sejati”

"Rekan Sekerja Allah"~"Penyalur Kasih Karunia"

"Tinggal dalam Hadirat Allah"~(Yohannes 15:4 TB)