"Rekan Sekerja Allah"~"Penyalur Kasih Karunia"

-

 Shalom...

Puji Tuhan saat ini aku digerakkan untuk menulis mengenai topik ini....

Mungkin yang kutuliskan ini tidaklah seberapa,hanya sederhana berdasarkan hikmat yang diberikan Tuhan.Mendengar kata rekan kerja pasti kita langsung berpikir tentang seseorang yang menjadi teman kerja kita.Di kantor kita punya rekan kerja.Namun disini mari kita bahas mengenai peran kita sebagai orang percaya. Suatu kali saya merenung saat membaca (Lukas 9:16 TB),berbicara sewaktu Yesus memberi makan lima ribu orang. Ayat itu berbunyi:

"Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikannya kepada orang banyak."

Tiba-tiba, hati saya digerakkan oleh satu hal yang sangat sederhana tapi begitu dalam, Yesuslah yang menyediakan roti itu, namun murid-muridlah yang membagikannya kepada orang banyak.

Bayangkan jika Yesus membagikan sendiri makanan itu kepada lima ribu orang.Tentu sangat mungkin terjadi muzijat dan Yesus dapat melakukan semuanya itu. Tapi justru, Ia memilih untuk melibatkan murid-murid-Nya. Ini bukan karena Ia tidak mampu, tetapi karena Ia ingin menunjukkan kepada kita peran penting pengikut-Nya sebagai rekan sekerja-Nya.

Yesus adalah Sumber kehidupan, Sang Roti Hidup yang kekal,dalam Yohannes 6:35 dikatakan: "Kata Yesus kepada mereka: ”Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi". 

Yesus adalah roti yang mengenyangkan kita untuk selama-lamanya, kebenaran yang membebaskan, jalan yang menyelamatkan.Terlepas dari roti jasmani yang kita makan,Yesus menjelaskan bahwa Roti hidup telah tersedia bagi kita,yaitu tubuh-Nya yang dikorbankan untuk dunia.Seperti dalam Yohannes 6:51 Yesus telah berkata demikian:"Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”
Sekarang adalah giliran kita:
-Bagi yang belum percaya,apakah anda mau datang kepada "Sang Roti Hidup"
-Bagi kita yang sudah mengaku percaya dan menjadi pengikut Kristus maukah kita seperti murid-murid Yesus yang setelah menerima roti lalu membagi-bagikannya kepada mereka yang lapar.

Yesus memilih untuk memecah-mecahkan roti itu dan menyerahkannya kepada murid-murid-Nya, agar mereka yang membagikannya kepada orang banyak . Itulah gambaran panggilan kita sebagai orang percaya. 
Tuhan mau melibatkan kita dalam karya-Nya yang ajaib di dunia ini.

Sebagaimana tertulis:

"Karena kami adalah kawan sekerja Allah..."
(1 Korintus 3:9 TB)

Kita bukan hanya penerima kasih karunia, tetapi juga penyalur kasih karunia. Kita bukan hanya murid yang belajar, tetapi juga pelayan yang melayani. Kita tidak dipanggil untuk duduk diam menikmati roti itu sendiri, tetapi untuk berdiri, berjalan, dan membagikannya kepada jiwa-jiwa yang lapar.

Melayani lima ribu orang bukan hal yang mudah. Tapi dengan satu roti dibagi lima ribu tangan yang setia, semua orang bisa kenyang.

Begitulah prinsip Kerajaan Allah bekerja,Tuhan menyediakan, kita membagikan.Makanya kita selalu berkata pakai lah aku untuk kemuliaan Nama-Mu yang artinya kita mau terlibat dalam pekerjaan Allah

Saudara-saudari yang terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus:

saatnya kita bertanya kepada diri kita secara pribadi,bahwasannya:

  • Apakah aku sudah membagikan "roti kehidupan" kepada orang-orang di sekitarku?

  • Apakah aku hidup sebagai rekan sekerja Allah, atau hanya sebagai penonton dalam ladang pelayanan-Nya?

Tuhan rindu memakai setiap kita—bukan karena kita hebat, tapi karena Dia mau kita bertumbuh dalam iman dan kasih-Nya. Roti-Nya cukup, bahkan berlebih, asal kita mau membagikannya.

Marilah kita merespon panggilan Allah dan jangan pernah anggap remeh.Lihatlah dari kisah murid-murid Yesus yang membagi-bagikan roti kepada orang banyak itu.Berkat kerja sama yang mau setia,tulus melayani Tuhan semua orang dikenyangkan.Dari kisah ini kita jadi tahu bahwa:

"Dalam tangan Tuhan, bahkan satu langkah kecil bisa memberi makan ribuan jiwa". 

Mari kita hidup bukan hanya untuk menerima, tapi juga untuk memberi.Seperti dalam Kisah Para Rasul 20:35 berkata ....Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” Memberi adalah salah satu bukti mengasihi,dan percayalah bahwa hidup kita akan semakin bertumbuh dalam kasih-Nya.


Menjadi rekan sekerja-Nya, Memberitakan kebenaran injil hingga dunia mengenal siapa YesusKristus—Sang Roti Hidup, Juruselamat dunia.

 Puji Tuhan...                                                                                                                                                                                                                                                                             

Ditulis penuh kasih

oleh

Febrian soulnotes

Jesus bless you!


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sembuh Dulu, Baru Mampu Mengasihi: Perjalanan Berdamai dengan Luka untuk Membangun Kasih Sejati”

-
Image
 Banyak dari kita yang terburu-buru ingin menjalin hubungan, berpikir bahwa dengan memiliki pasangan, semua rasa sepi, sakit, dan kekosongan akan lenyap begitu saja. Kita berkata, “Aku kesepian, aku butuh seseorang.” Tapi pernahkah kita bertanya lebih dalam: mengapa aku merasa kesepian? Apa yang sebenarnya terjadi dalam batinku? Seringkali, rasa sepi bukan sekadar karena tidak ada orang di sekitar kita, melainkan karena ada bagian dalam diri yang belum utuh. Ada luka masa lalu yang belum sembuh, ada trauma yang belum dihadapi, ada kenangan yang masih mencengkram kuat. Dan ketika kita membawa luka itu ke dalam sebuah hubungan, maka hubungan itu bukan menjadi tempat pertumbuhan, melainkan pelampiasan. Kita berharap orang lain bisa menjadi penyembuh, padahal yang bisa menyembuhkan hati kita sepenuhnya hanyalah Tuhan dan keputusan pribadi untuk pulih. Firman Tuhan berkata: “Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.” (Mazmur 147:3 TB) Tuhan adalah...
Read more

"Tinggal dalam Hadirat Allah"~(Yohannes 15:4 TB)

-
Image
 Dalam Yohanes 15:4 TB Tuhan Yesus berkata demikian:   "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku". Tinggal dalam hadirat Allah berarti Hidup melekat kepada-Nya. Seperti ranting tidak bisa menghasilkan buah tanpa tetap terhubung dengan pokoknya, demikian juga kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa kehadiran Tuhan.Ayat dalam Yohanes 15:4 mengingatkan kita dengan sangat kuat bahwa tanpa tinggal di dalam Kristus, kita tidak akan bisa berbuah. Seperti ranting yang tak bisa hidup tanpa pokoknya(ranting kering karena terik matahari kemudian dibakar) begitu juga jiwa kita akan layu tanpa koneksi yang hidup dengan Sumber Kehidupan itu sendiri.Sebaliknya saat ranting itu melekat dan tetap terhubung dengan pokok yang memberi ia makan(ranting menghasilkan tangkai,daun,bunga hingga berbuah) demikianlah jiwa ...
Read more