Sunday, May 4, 2025

Jangan Tergiur Jalan Instan, Tuhan Sedang Membentukmu

  Hal yang sangat kusyukuri dalam hidupku adalah Tuhan menyatakan kasih dan berkat-Nya dalam hidupku...aku tidak tahu bagaimana caraku membalas kebaikan Tuhan, kata terima kasih dan pujian rasanya tidak memuaskan rasa syukurku kepada-Nya. Sadar atau tidak kita semua dinanti untuk datang kepada-Nya, Ia berkarya luar biasa dan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap kita. Aku pernah mendapat pertanyaan dari seseorang, pertanyaannya begini: "Kalau kamu minta sama Tuhan minuman kopi, menurutmu apa yang akan Tuhan arahkan supaya kamu mendapatkannya". Dan dengan polosnya aku berkata yah...mungkin pergi ke warung beli bubuk kopi dan buatkan kopi. Kemudian dia tersenyum dan berkata itulah manusia maunya yang instan,justru sebaliknya Tuhan akan mengarahkanmu untuk berproses terlebih dahulu yaitu dimulai dengan menanam benih kopi,memupuk,membersihkannya dari rumput-rumput nakal,siap sedia memenuhi segala kebutuhannya untuk bertumbuh dan berkembang hingga berbuah. Kemudian buahnya harus di bawa ke mesin kopi untuk dihasilkan bijinya,menjemur,menggosengnya,menghaluskannya baru kamu bisa minum kopi. Aku tersontak kaget dan berkata what? capek dong...kenapa harus gitu? jawabannya ialah yah...supaya bukan cuman kamu yang dapat meminum kopi itu tapi juga dapat di minum oleh orang lain yang membutuhkan.

Yah itulah hidup kita yang sebenarnya di dunia ini. Kita adalah benih yang sedang ditanam,dipelihara dengan terpenuhinya segala keperluan yang kita butuhkan untuk tumbuh,berkembang,berbunga,hingga berbuah. Selain kita yang telah dapat minum kopi, buah yang  kita hasilkan akan dapat di nikmati juga oleh mereka yang membutuhkan. Makanya tidak heran kalau orang-orang di dunia selalu memiliki motivasi untuk berdampak bagi orang lain. Namun yang jadi pertanyaan sekarang ialah: 

-Di tempat man kita sekarang sedang ditanam sebagai benih?

-Dampak yang seperti apa yang mau kita berikan kepada orang lain?

-Apakah semua harapan masa depan kita mengacu pada kebutuhan diri kita sendiri?

-Bagaimana dengan  cara-cara yang kita lakukan selama ini untuk  mencapai tujuan yang kita targetkan? 

-Menurut ajaran Firman Tuhan apakah cara-cara itu berkenan di hadapan-Nya?

Di tengah dunia yang serba cepat ini, kita sering tergoda untuk memilih cara-cara instan. Kita ingin hasil tanpa proses, sukses tanpa pengorbanan. Tanpa sadar, kita mulai mengandalkan diri sendiri dan meninggalkan Tuhan dari setiap langkah kita. Kita merasa mampu melakukan segalanya sendiri, tanpa perlu melibatkan Tuhan.

Padahal, banyak cara yang kita pilih justru bertentangan dengan kebenaran. Kita menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan. Dan ketika akhirnya kita berhasil, kita menjadi individualistis—menyombongkan diri seolah semuanya karena usaha sendiri. Kita lupa bahwa keberhasilan tanpa dasar kebenaran akan merugikan sesama dan pada akhirnya merusak diri sendiri. Mungkin akibatnya tidak langsung terlihat, tetapi tidak ada satu pun yang tersembunyi di hadapan-Nya. Hidup kita di dunia ini hanya sementara, dan pada akhirnya, kita semua akan mempertanggungjawabkan setiap perbuatan kita di hadapan Tuhan.

Ya, menjalani proses bersama Tuhan tidak selalu mudah. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Sebagai anak-anak Tuhan yang telah mengalami kasih dan berkat-Nya, mari kita setia diproses di ladang-Nya. Jangan beri celah sedikit pun bagi si iblis untuk menghancurkan panggilan hidupmu. Si iblis akan selalu melakukan 100 cara untuk menghancurkanmu mungkin lewat pikiran-pikiran kita yang selalu di ingatkan akan kesalahan masa lalu,overthinking,tidak percaya diri hingga dengan sendirinya kita mengacaukan hidup kita. Tapi janganlah khawatir karena hanya 1 hal yang perlu kita lakukan untuk menaklukkan serangannya itu yaitu kita berproses bersama Tuhan,datang berserah diri dan melibatkan Tuhan,dan tetap setia.

Mungkin saat ini kamu sedang merasa kecewa, lelah, atau minder karena terus membandingkan dirimu dengan proses orang lain. Tapi ingatlah, jika prosesmu terasa lebih lama, mungkin karena Tuhan sedang mempersiapkanmu untuk misi yang jauh lebih besar. Dia tidak pernah terlambat—Dia hanya sedang membentukmu menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. karena pada dasarnya kesuksesan itu datang pada saat kita sudah siap, kesempatan itu datang pada saat kita sudah siap dan tanggung jawab itu datang saat kita sudah bisa dipercaya untuk melakukan tanggung jawab itu.

Jadi, ayo tetaplah berjalan bersama Tuhan. Bukan untuk menjadi yang tercepat, tapi untuk menjadi pribadi yang berkenan di hadapan Tuhan seumur hidup kita.

Ditulis penuh kasih

oleh: Daughter of King,Febrian Soulnotes

God Bless.

No comments:

Post a Comment

"Ketika Distraksi Menghalangi Suara Tuhan"

Aku terus berusaha untuk tetap berjalan tanpa terdistraksi... Tapi ternyata distraksi adalah alat modern dari strategi kuno si iblis. Diam- ...