Monday, May 19, 2025

"Ketika Distraksi Menghalangi Suara Tuhan"

Aku terus berusaha untuk tetap berjalan tanpa terdistraksi... Tapi ternyata distraksi adalah alat modern dari strategi kuno si iblis. Diam-diam, pikiranku jadi kacau, perasaanku terombang-ambing, dan tanpa kusadari aku jadi sulit mendengar suara Tuhan.

Kenapa bisa terhambat? Karena iblis secara licik menipuku. Dia berbisik, "Nggak apa-apa kok main sosmed saat lagi capek...", "Nunda kerjaan itu wajar, kamu kan manusia...", atau yang paling halus tapi mematikan: "Kalau kamu berdosa, nanti tinggal minta maaf, Tuhan pasti tetap maafin kok..aku yang tersadar dan ingat bahwa Tuhan tidak membiarkan dirinya dipermainkan...sangat membuatku harus sungguh-sungguh hidup dalam Tuhan jikalau sudah mendapatkan pengampunan-Nya...

Kedengarannya benar, tapi sebenarnya itu jebakan. Muslihat halus yang bikin aku nggak sadar kalau aku lagi dijauhkan dari tujuan hidupku... dari siapa diriku sebenarnya di hadapan Tuhan.
Setiap kali aku punya mimpi besar, rasa takut tiba-tiba muncul. Ternyata itu juga ulah iblis—dia lemparkan kebisingan dunia yang membuatku merasa remeh, nggak mampu, nggak cukup baik. Iblis bisa banget bikin aku merasa sibuk terus(padahal gak sibuk,alasan doang), ngerasa nggak punya waktu buat datang ke Tuhan. Padahal kenyataannya... Tuhan adalah rumahku. Tempat ternyaman. Tempat teraman. Satu-satunya sumber damai dan kekuatan saat aku lelah dan kehilangan arah.
Saat aku kembali ke Tuhan, aku merasa hidup. Tenang. Dikuatkan. Dan dari situ, aku bisa kerja dengan cara yang benar, bukan karena terpaksa atau panik, tapi karena aku berserah dan percaya pada bimbingan-Nya.

Jujur aja, untuk konsisten baca Firman Tuhan pun aku sering banget merasa dihambat. Tapi sekarang aku ngerti... ternyata rasa malas, keinginan buat menunda, dan penyesalan yang muncul setelahnya adalah strategi iblis untuk bikin aku stuck di satu titik. Supaya aku nggak pernah benar-benar ngalamin transformasi hidup yang Tuhan udah siapkan.

Tuhan sebenarnya udah ulurkan tangan-Nya... tapi aku yang menghentikan langkah. Karena suara iblis yang terus-menerus bikin aku merasa nggak layak, nggak berharga, penuh rasa bersalah, dan meragukan diri sendiri. Kebisingan itu menutup mata dan telingaku terhadap siapa aku sebenarnya... terhadap rencana indah Tuhan buat hidupku.

Kalau kita salah fokus, kita bisa jadi buta dan tuli. Fokus ke suara iblis bikin kita lupa siapa kita sebenarnya. Kita malah hidup dengan identitas palsu, tujuan palsu, dan makin lama... kita makin menghancurkan diri sendiri, orang lain, bahkan menyakiti hati Tuhan.
Dunia selalu bilang kita harus sempurna, harus kaya, harus tenar. Dunia menuntut, tapi nggak pernah benar-benar menerima. Dunia pengen kita hidup untuk kesenangan sesaat, untuk hawa nafsu, untuk validasi. Dan itu bikin banyak orang hidup dalam iri, benci, dendam, tamak... meski punya segalanya, tetap nggak puas dan semua cuma untuk diri sendiri.

Tapi kalau aku memilih fokus ke Tuhan, maka aku akan buta dan tuli terhadap kebohongan iblis. Buta dan tuli terhadap suara dunia. Karena Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Tuhan nggak pernah lelah mencintai ciptaan-Nya.
Punya mimpi besar, punya harapan dan cita-cita—itu bisa jadi adalah bagian dari panggilan Tuhan. Selama mimpiku membawa dampak baik, bukan cuma buat diriku, tapi juga buat orang lain... mungkin itu memang jalan yang Tuhan mau aku tempuh.

Bersama Tuhan, aku diperbarui dari hari ke hari. Aku belajar mengenal diriku, mengenal suara Tuhan yang selalu menguatkan, menuntun, meyakinkanku, dan mengingatkan aku buat tetap percaya kepada-Nya dan hidup taat. Dia nggak pernah berhenti mengasihiku... sebab Dia mengasihiku dengan kasih setia yang jauh lebih besar dari yang pernah aku bayangkan....


Ditulis penuh kasih

         Oleh: Daughter of King,Febrian Soulnotes


         God Bless 


No comments:

Post a Comment

"Ketika Distraksi Menghalangi Suara Tuhan"

Aku terus berusaha untuk tetap berjalan tanpa terdistraksi... Tapi ternyata distraksi adalah alat modern dari strategi kuno si iblis. Diam- ...