Monday, May 19, 2025

"Ketika Distraksi Menghalangi Suara Tuhan"

Aku terus berusaha untuk tetap berjalan tanpa terdistraksi... Tapi ternyata distraksi adalah alat modern dari strategi kuno si iblis. Diam-diam, pikiranku jadi kacau, perasaanku terombang-ambing, dan tanpa kusadari aku jadi sulit mendengar suara Tuhan.

Kenapa bisa terhambat? Karena iblis secara licik menipuku. Dia berbisik, "Nggak apa-apa kok main sosmed saat lagi capek...", "Nunda kerjaan itu wajar, kamu kan manusia...", atau yang paling halus tapi mematikan: "Kalau kamu berdosa, nanti tinggal minta maaf, Tuhan pasti tetap maafin kok..aku yang tersadar dan ingat bahwa Tuhan tidak membiarkan dirinya dipermainkan...sangat membuatku harus sungguh-sungguh hidup dalam Tuhan jikalau sudah mendapatkan pengampunan-Nya...

Kedengarannya benar, tapi sebenarnya itu jebakan. Muslihat halus yang bikin aku nggak sadar kalau aku lagi dijauhkan dari tujuan hidupku... dari siapa diriku sebenarnya di hadapan Tuhan.
Setiap kali aku punya mimpi besar, rasa takut tiba-tiba muncul. Ternyata itu juga ulah iblis—dia lemparkan kebisingan dunia yang membuatku merasa remeh, nggak mampu, nggak cukup baik. Iblis bisa banget bikin aku merasa sibuk terus(padahal gak sibuk,alasan doang), ngerasa nggak punya waktu buat datang ke Tuhan. Padahal kenyataannya... Tuhan adalah rumahku. Tempat ternyaman. Tempat teraman. Satu-satunya sumber damai dan kekuatan saat aku lelah dan kehilangan arah.
Saat aku kembali ke Tuhan, aku merasa hidup. Tenang. Dikuatkan. Dan dari situ, aku bisa kerja dengan cara yang benar, bukan karena terpaksa atau panik, tapi karena aku berserah dan percaya pada bimbingan-Nya.

Jujur aja, untuk konsisten baca Firman Tuhan pun aku sering banget merasa dihambat. Tapi sekarang aku ngerti... ternyata rasa malas, keinginan buat menunda, dan penyesalan yang muncul setelahnya adalah strategi iblis untuk bikin aku stuck di satu titik. Supaya aku nggak pernah benar-benar ngalamin transformasi hidup yang Tuhan udah siapkan.

Tuhan sebenarnya udah ulurkan tangan-Nya... tapi aku yang menghentikan langkah. Karena suara iblis yang terus-menerus bikin aku merasa nggak layak, nggak berharga, penuh rasa bersalah, dan meragukan diri sendiri. Kebisingan itu menutup mata dan telingaku terhadap siapa aku sebenarnya... terhadap rencana indah Tuhan buat hidupku.

Kalau kita salah fokus, kita bisa jadi buta dan tuli. Fokus ke suara iblis bikin kita lupa siapa kita sebenarnya. Kita malah hidup dengan identitas palsu, tujuan palsu, dan makin lama... kita makin menghancurkan diri sendiri, orang lain, bahkan menyakiti hati Tuhan.
Dunia selalu bilang kita harus sempurna, harus kaya, harus tenar. Dunia menuntut, tapi nggak pernah benar-benar menerima. Dunia pengen kita hidup untuk kesenangan sesaat, untuk hawa nafsu, untuk validasi. Dan itu bikin banyak orang hidup dalam iri, benci, dendam, tamak... meski punya segalanya, tetap nggak puas dan semua cuma untuk diri sendiri.

Tapi kalau aku memilih fokus ke Tuhan, maka aku akan buta dan tuli terhadap kebohongan iblis. Buta dan tuli terhadap suara dunia. Karena Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Tuhan nggak pernah lelah mencintai ciptaan-Nya.
Punya mimpi besar, punya harapan dan cita-cita—itu bisa jadi adalah bagian dari panggilan Tuhan. Selama mimpiku membawa dampak baik, bukan cuma buat diriku, tapi juga buat orang lain... mungkin itu memang jalan yang Tuhan mau aku tempuh.

Bersama Tuhan, aku diperbarui dari hari ke hari. Aku belajar mengenal diriku, mengenal suara Tuhan yang selalu menguatkan, menuntun, meyakinkanku, dan mengingatkan aku buat tetap percaya kepada-Nya dan hidup taat. Dia nggak pernah berhenti mengasihiku... sebab Dia mengasihiku dengan kasih setia yang jauh lebih besar dari yang pernah aku bayangkan....


Ditulis penuh kasih

         Oleh: Daughter of King,Febrian Soulnotes


         God Bless 


Friday, May 9, 2025

Sembuh Dulu, Baru Mampu Mengasihi: Perjalanan Berdamai dengan Luka untuk Membangun Kasih Sejati”

 Banyak dari kita yang terburu-buru ingin menjalin hubungan, berpikir bahwa dengan memiliki pasangan, semua rasa sepi, sakit, dan kekosongan akan lenyap begitu saja. Kita berkata, “Aku kesepian, aku butuh seseorang.” Tapi pernahkah kita bertanya lebih dalam: mengapa aku merasa kesepian? Apa yang sebenarnya terjadi dalam batinku?

Seringkali, rasa sepi bukan sekadar karena tidak ada orang di sekitar kita, melainkan karena ada bagian dalam diri yang belum utuh. Ada luka masa lalu yang belum sembuh, ada trauma yang belum dihadapi, ada kenangan yang masih mencengkram kuat. Dan ketika kita membawa luka itu ke dalam sebuah hubungan, maka hubungan itu bukan menjadi tempat pertumbuhan, melainkan pelampiasan.

Kita berharap orang lain bisa menjadi penyembuh, padahal yang bisa menyembuhkan hati kita sepenuhnya hanyalah Tuhan dan keputusan pribadi untuk pulih. Firman Tuhan berkata:

“Ia menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.”
(Mazmur 147:3 TB)

Tuhan adalah dokter jiwa yang sempurna. Dia tahu setiap luka yang tersembunyi, dan Ia tidak hanya melihat luka itu; Ia ingin menyembuhkannya sepenuhnya. Namun, proses penyembuhan juga membutuhkan keterbukaan dan kesediaan dari kita untuk bekerja sama dengan Tuhan.

Jika kita belum sembuh, hubungan spesial yang kita bangun bisa berubah menjadi tempat saling melukai. Kita tidak sadar bahwa hati yang pahit akan meluapkan kata-kata yang menyakitkan. Kita bisa menciptakan lingkaran setan, dimana satu luka menciptakan luka lain, lalu luka itu menulari orang lain lagi. Inilah mengapa penting bagi kita untuk sembuh terlebih dahulu sebelum memutuskan mencintai orang lain.

“Jauhkanlah segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.” (Efesus 4:31 TB)

“Dan hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”
 (Efesus 4:32 TB)

Mengampuni masa lalu bukan berarti melupakan, tetapi memilih untuk tidak hidup dalam bayangannya lagi. Kita berdamai, kita pulih, dan kita mulai membangun hidup dengan fondasi yang sehat. Hubungan yang baik lahir dari dua pribadi yang utuh, bukan dua orang yang saling mengisi kekosongan luka.

Sebelum membuka hati kepada seseorang, bukalah hati lebih dalam kepada Tuhan. Izinkan Dia bekerja. Izinkan Firman-Nya meresap dan mengubahkan. Ketika hati kita sudah tenang, ketika masa lalu tidak lagi mengendalikan reaksi kita, maka kita siap untuk memberi kasih, bukan hanya berharap menerima.

“Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, tetapi perhiasan batiniah yang tersembunyi di dalam hati, yaitu roh yang lemah lembut dan tenang; itulah yang berharga di mata Allah.”
(1 Petrus 3:3-4 TB)

Jadilah pribadi yang penuh damai, bukan karena kamu sedang dalam hubungan, tapi karena kamu sudah sembuh dan dipenuhi kasih Tuhan. Ketika saatnya tiba, kamu tidak akan mencari pelampiasan, melainkan kamu akan memberi kasih yang tulus. Kelak kamu akan menjadi pasangan yang membawa kehidupan, bukan luka. Kamu akan tertawa akan hari depan, bukan saja hanya karena kamu sudah memiliki pasangan , tetapi karena kamu percaya penuh akan janji Tuhan dalam hidupmu.

“Ia tertawa tentang hari depan.”

(Amsal 31:25b TB)

Biarlah proses ini menjadi waktu penyembuhan yang kudus. Jangan terburu-buru. Tidak ada salahnya sendiri dalam waktu tertentu, asalkan kita tahu bahwa Tuhan sedang bekerja di balik layar. Justru kesendirian adalah waktu kita untuk datang kepada Tuhan,upgrage diri sesuai kebenaran Firman-Nya dan hidup kita akan menjadi terarah karena pimpinan Tuhan. Jadikanlah Tuhan satu-satunya tempat bersandar,satu-satunya yang dapat kita andalkan dan  apapun cerita masa lalumu pulihlah bersama Tuhan. Maka pada waktunya, kamu bukan hanya siap menerima kasih, tapi juga layak membagikannya.



Ditulis penuh kasih

oleh: Daughter of King,Febrian Soulnotes


God Bless 

























Sunday, May 4, 2025

Janji Tuhan adalah obatku

 Setiap hatiku merenungkan hidup ini,memang akan selalu banyak alasan untuk khawatir...tapi satu hal yang membuat hatiku kembali lega dan tenang yaitu mengingat janji Tuhan. Janji-Mu Tuhan adalah obat bagiku disaat aku sesak dan letih di tengah proses kehidupan ini...sebab janji-Mu selalu berhasil membalut kekhawatiran dan kepahitan itu dan menggantikannya dengan penghiburan dan kekuatan baru.

Aku tahu, jalan hidup ini tidak selalu mudah. Ada kalanya aku merasa sendiri, seolah-olah doa-doaku menguap begitu saja tanpa jawaban. Tapi di saat seperti itulah, janji-Mu kembali mengalir seperti embun pagi yang menyejukkan hati yang kering.

Engkau tak pernah berjanji hidup ini akan bebas dari air mata. Tapi Engkau berjanji akan menyertai setiap langkahku, bahkan di lembah kelam sekalipun. Dan itu cukup bagiku.

Ketika dunia menawarkan pelarian yang palsu, Engkau hadir dengan pelukan yang nyata. Saat kekuatanku habis, Engkau menjadi kekuatanku. Ketika aku lelah dan hampir menyerah, Firman-Mu mengingatkanku bahwa Engkau tidak pernah meninggalkan pekerjaan tangan-Mu setengah jalan.

Hari-hari ini aku belajar... bahwa iman bukan tentang tahu ke mana aku akan melangkah, tapi tentang percaya siapa yang memegang tanganku. Dan aku tahu, itu adalah tangan-Mu,πŸ˜‡πŸ˜‡Tuhan yang setia, yang tak pernah gagal menepati janji.

Jadi, walau aku belum melihat semuanya menjadi baik, aku memilih untuk tetap percaya. Sebab Engkau adalah Pribadi yang dapat kuandalkan... bahkan ketika hati dan pikiranku tak memahami semua jalan-Mu.

Terima kasih, Tuhan... untuk janji-Mu yang hidup. Aku akan tetap berjalan. Bukan karena kuatku, tetapi karena Engkau yang menopangku. 

Ditulis penuh kasih

oleh: Daughter of King,Febrian Soulnotes

God Bless 

Jangan Tergiur Jalan Instan, Tuhan Sedang Membentukmu

  Hal yang sangat kusyukuri dalam hidupku adalah Tuhan menyatakan kasih dan berkat-Nya dalam hidupku...aku tidak tahu bagaimana caraku membalas kebaikan Tuhan, kata terima kasih dan pujian rasanya tidak memuaskan rasa syukurku kepada-Nya. Sadar atau tidak kita semua dinanti untuk datang kepada-Nya, Ia berkarya luar biasa dan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap kita. Aku pernah mendapat pertanyaan dari seseorang, pertanyaannya begini: "Kalau kamu minta sama Tuhan minuman kopi, menurutmu apa yang akan Tuhan arahkan supaya kamu mendapatkannya". Dan dengan polosnya aku berkata yah...mungkin pergi ke warung beli bubuk kopi dan buatkan kopi. Kemudian dia tersenyum dan berkata itulah manusia maunya yang instan,justru sebaliknya Tuhan akan mengarahkanmu untuk berproses terlebih dahulu yaitu dimulai dengan menanam benih kopi,memupuk,membersihkannya dari rumput-rumput nakal,siap sedia memenuhi segala kebutuhannya untuk bertumbuh dan berkembang hingga berbuah. Kemudian buahnya harus di bawa ke mesin kopi untuk dihasilkan bijinya,menjemur,menggosengnya,menghaluskannya baru kamu bisa minum kopi. Aku tersontak kaget dan berkata what? capek dong...kenapa harus gitu? jawabannya ialah yah...supaya bukan cuman kamu yang dapat meminum kopi itu tapi juga dapat di minum oleh orang lain yang membutuhkan.

Yah itulah hidup kita yang sebenarnya di dunia ini. Kita adalah benih yang sedang ditanam,dipelihara dengan terpenuhinya segala keperluan yang kita butuhkan untuk tumbuh,berkembang,berbunga,hingga berbuah. Selain kita yang telah dapat minum kopi, buah yang  kita hasilkan akan dapat di nikmati juga oleh mereka yang membutuhkan. Makanya tidak heran kalau orang-orang di dunia selalu memiliki motivasi untuk berdampak bagi orang lain. Namun yang jadi pertanyaan sekarang ialah: 

-Di tempat man kita sekarang sedang ditanam sebagai benih?

-Dampak yang seperti apa yang mau kita berikan kepada orang lain?

-Apakah semua harapan masa depan kita mengacu pada kebutuhan diri kita sendiri?

-Bagaimana dengan  cara-cara yang kita lakukan selama ini untuk  mencapai tujuan yang kita targetkan? 

-Menurut ajaran Firman Tuhan apakah cara-cara itu berkenan di hadapan-Nya?

Di tengah dunia yang serba cepat ini, kita sering tergoda untuk memilih cara-cara instan. Kita ingin hasil tanpa proses, sukses tanpa pengorbanan. Tanpa sadar, kita mulai mengandalkan diri sendiri dan meninggalkan Tuhan dari setiap langkah kita. Kita merasa mampu melakukan segalanya sendiri, tanpa perlu melibatkan Tuhan.

Padahal, banyak cara yang kita pilih justru bertentangan dengan kebenaran. Kita menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan. Dan ketika akhirnya kita berhasil, kita menjadi individualistis—menyombongkan diri seolah semuanya karena usaha sendiri. Kita lupa bahwa keberhasilan tanpa dasar kebenaran akan merugikan sesama dan pada akhirnya merusak diri sendiri. Mungkin akibatnya tidak langsung terlihat, tetapi tidak ada satu pun yang tersembunyi di hadapan-Nya. Hidup kita di dunia ini hanya sementara, dan pada akhirnya, kita semua akan mempertanggungjawabkan setiap perbuatan kita di hadapan Tuhan.

Ya, menjalani proses bersama Tuhan tidak selalu mudah. Tapi bukan berarti tidak mungkin. Sebagai anak-anak Tuhan yang telah mengalami kasih dan berkat-Nya, mari kita setia diproses di ladang-Nya. Jangan beri celah sedikit pun bagi si iblis untuk menghancurkan panggilan hidupmu. Si iblis akan selalu melakukan 100 cara untuk menghancurkanmu mungkin lewat pikiran-pikiran kita yang selalu di ingatkan akan kesalahan masa lalu,overthinking,tidak percaya diri hingga dengan sendirinya kita mengacaukan hidup kita. Tapi janganlah khawatir karena hanya 1 hal yang perlu kita lakukan untuk menaklukkan serangannya itu yaitu kita berproses bersama Tuhan,datang berserah diri dan melibatkan Tuhan,dan tetap setia.

Mungkin saat ini kamu sedang merasa kecewa, lelah, atau minder karena terus membandingkan dirimu dengan proses orang lain. Tapi ingatlah, jika prosesmu terasa lebih lama, mungkin karena Tuhan sedang mempersiapkanmu untuk misi yang jauh lebih besar. Dia tidak pernah terlambat—Dia hanya sedang membentukmu menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya. karena pada dasarnya kesuksesan itu datang pada saat kita sudah siap, kesempatan itu datang pada saat kita sudah siap dan tanggung jawab itu datang saat kita sudah bisa dipercaya untuk melakukan tanggung jawab itu.

Jadi, ayo tetaplah berjalan bersama Tuhan. Bukan untuk menjadi yang tercepat, tapi untuk menjadi pribadi yang berkenan di hadapan Tuhan seumur hidup kita.

Ditulis penuh kasih

oleh: Daughter of King,Febrian Soulnotes

God Bless.

Friday, May 2, 2025

Di Pakai Tuhan

 Di saat aku mengingat semua kebaikan-Mu, aku hanya bisa terdiam,

Aku merenungkan semua perbuatan-Mu yang ajaib...

kemudian tiba-tiba air mataku mengalir,

yah aku menangis tersanjung, terkagum...

dan dengan tiada hentinya aku bersyukur kepada-Mu ya Bapa....

Sebab Engkau begitu dalam mengasihiku, 

kasih setia-Mu tidak pernah meninggalkanku,

Sungguh luar biasa cara-Mu bekerja untuk mendatangkan

 segala kebaikan ini dalam hidupku...

Engkau mengenalku bahkan sebelum aku lahir ke dunia ini,

Engkau berkata bahwa Engkau yang telah memilihku

Terima kasih Bapa... sebab Engkau berkarya luar biasa dalam hidupku

Engkau telah turun tangan untuk menyelamatkanku dari kuasa maut itu...

Engkau telah mengasihiku bahkan disaat aku tidak mengasihi-Mu...

Engkau telah memberkatiku,memeliharaku,menyertaiku, 

dan senantiasa menolongku hingga di titik ini aku masih bisa bersyukur...

yah...semua karena kasih karunia-Mu, aku boleh sadar dan percaya kepada-Mu

itu karena anugerah-Mu Bapa...

Siapakah aku ini? Sebab Engkau berkuasa di atas segala sesuatu,Engkau mulia...

dan aku? aku hanyalah sosok yang sering menyakiti hati-Mu 

oleh tingkah laku-ku yang tidak setia,berdosa dan hina...

Tapi kasih yang sesungguhnya ada di dalam-Mu,

Menandakan Engkau adalah Kasih yang sejati...

Engkau rela menggantikan-ku dalam penghukuman yang seharusnya bagianku

sebab telah berdosa aku terhadap kekudusan-Mu Tuhan...

Pengorbanan-Mu telah membuat semuanya menjadi baru...

bahkan di saat Engkau sudah berkorban dan beroleh kemenangan dalam pertarungan maut dosa itu

Engkau masih dengan penuh kasih memberikan pilihan kepada semua manusia berdosa ini...

Engkau membuka jalan keselamatan bagi mereka yang memilih-Mu,

Bahkan di saat manusia-manusia itu mengandalkan dirinya sendiri,memakai pemikiran dan penglihatan 

terbatas mereka dan memutuskan untuk tidak memilih 

jalan keselamatan yang telah Engkau tawarkan itu...

Engkau masih terus berkarya lewat orang-orang yang memilih-Mu itu.

Sebab Engkau mau mereka selamat dengan memilih jalan kebenaran-Mu...

Engkau mengajarkan kami mengasihi dan melayani satu sama lain,

Sebab Engkau telah terlebih dahulu mengasihi dan melayani kami

 lewat semua karya-Mu yang ajaib hingga saat ini...


oleh karena semua itu, kuatkanlah aku untuk selalu berada di dekat-Mu, 

perbaharui, bentuk dan pakailah aku sesuai dengan kehendak-Mu 

sebab inilah bentuk ucapan syukurku kepada-Mu yang telah menyelamatkanku 

dan yang mengajariku tentang hidup dalam kebenaran Firman-Mu. 

Aku diberkati oleh-Mu untuk kembali menjadi saluran berkat-Mu kepada sesamaku...

Inilah anak-Mu Bapa,terima kasih atas segala kebaikan-Mu.Terpujilah Nama Tuhan di atas segala bangsa-bangsa...Amin

Ditulis penuh kasih

oleh: Daughter of King,Febrian Soulnotes

God Bless.

Thursday, May 1, 2025

Tentang Blog ini - Quoteheals Souls

 Selamat datang di QuoteHeals Souls —

 Ruang sederhana penuh makna untuk catatan perjalanan iman dan penyembuhan jiwa.

Blog ini bukanlah ruang untuk kesempurnaan atau tulisan harian yang terjadwal rapi. Ini adalah ruang pribadi dan terbuka, tempat aku menuangkan setiap langkah bersama Tuhan — entah itu lewat satu ayat yang menyentuh, doa yang terucap dalam hening, atau renungan singkat di tengah hari yang penuh pergumulan.

Blog ini kutulis:

1. Sebagai pengingat bagi diriku secara pribadi bahwa Tuhan selalu bekerja. Dengan melihat kembali tulisan-tulisan di blog ini, aku percaya  akan menolongku untuk tetap setia dalam iman dan pelayananku kepada Tuhan Yesus untuk menjadi saluran berkat dan kasih kepada sesamaku (Matius 6:33,Matius 28:18-20 TB).

2. Sebagai wujud ucapan syukurku kepada Tuhan Yesus yang telah berkarya luar biasa dalam hidupku. Tulisan ini hanya untuk kemuliaan Nama Tuhan saja bukan mencari pujian dari manusia. Karena lebih baik bagiku tidak berbuat apa-apa jikalau hanya akan menghancurkan diriku sendiri yaitu sikap sombong akibat pujian manusia.

3. Sebagai ruang bagi jiwa-jiwa yang ingin belajar kebenaran Firman Tuhan serta rindu mencari kehendak Tuhan untuk menemukan panggilan hidupnya yang memang berasal dari Tuhan. 

4. Sebagai penguatan bagi jiwa-jiwa yang sedang mencari harapan,kedamaian atau ketenangan batin disaat keadaannya yang hampir putus asa. Sebab Tuhan adalah sumber kekuatan dan sumber kedamaian,oleh sebab itu di tengah proses kehidupan dalam dunia hanya Tuhan Yesus satu-satunya yang dapat kita  andalkan Tulisan-tulisan hasil renungan Firman Tuhan kiranya dapat menolongmu disaat keadaan demikian...

5. Sebagai ruang jujur, bukan untuk menjadi hebat, tapi untuk menjadi nyata. Yang telah membaca tulisan di blog ini, selamat! Sebab ini saatnya kamu bersinar dan nyata dalam berkarya untuk turut serta dalam misi Bapa kita. Jadi pembaca boleh sharing,memberi kesaksian di kolom komentar sehingga memberkati para pembaca lainnya.

Harapan blog ini ialah semoga dengan adanya tulisan-tulisan  ini dapat menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk kita dapat memahami pengajaran-pengajaran yang sesuai dengan kebenaran Firman-Nya sehingga dengan demikian semakin banyak jiwa-jiwa yang dimenangkan,disembuhkan,dipulihkan,dipakai luar biasa dan diselamatkan. 

Yohannes 14:6 TB 

Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa,kalau tidak melalui Aku".

Akhir kata banyak yang memilih jalan hidup dalam kebenaran  dan nama Tuhan semakin dipermuliakan di atas segala-galanya.

catatan = Aku tidak selalu konsisten post setiap hari karena berbagai hal lain,

Tapi aku ingin setia — menuliskan apa yang Tuhan ajarkan di waktunya.

Semoga setiap kata di sini bisa menjadi bagian kecil dari penyembuhan dan penguatan jiwamu juga...

Terima kasih sudah membaca tulisan ini,

Ditulis penuh kasih

oleh: Daughter of King,Febrian Soulnotes

God Bless


"Ketika Distraksi Menghalangi Suara Tuhan"

Aku terus berusaha untuk tetap berjalan tanpa terdistraksi... Tapi ternyata distraksi adalah alat modern dari strategi kuno si iblis. Diam- ...